Ilustrasi (Ist)
Dalam sebuah survei terbaru mengungkapkan bahwa pengguna smartphone dari kalangan orang kaya jarang menggunakan perangkatnya untuk bermain game dan Twitter-an. Mereka lebih memilih untuk mengunduh aplikasi berita, perjalanan atau berkaitan dengan keuangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Luxury Institute memang menfokuskan pada penggunaan aplikasi di kalangan konsumen orang berada, yang memperoleh penghasilan tahunan sebesar USD 150.000 atau lebih. Mereka cenderung senior, dengan usia rata-rata 52 tahun.
"Ketika Anda beranjak dewasa dan memiliki keluarga serta orang terdekat, lebih banyak aset dan investasi, Anda akan membutuhkan aplikasi untuk hal-hal yang relevan untuk menunjang pekerjaan jauh ketimbang untuk bermain game dan chatting dengan rekan-rekan Anda," kata Milton Pedraza, CEO dari Luxury Institute, yang detikINET kutip dari Reuters, Selasa (3/4/2012).
Temuan ini sedikit berbeda dengan penggunaan smartphone secara keseluruhan, yang menurut perusahaan riset Nielsen menunjukkan didominasi oleh game dan kategori jejaring sosial.
Penggunaan di kalangan orang kaya, masih menurut riset Nielsen, memang tetap mengunduh aplikasi hiburan seperti Facebook dan Angry Birds.
Sementara dari sisi perangkat yang digunakan, responden orang kaya Nielsen itu 45% di antaranya menggunakan iPhone, diikuti 35% dengan perangkat Android dan 25% yang memiliki Blackberry. Tapi Nielsen menemukan bahwa Android secara keseluruhan memiliki 46% pangsa pasar, diikuti oleh iPhone dengan 30% dan Blackberry dengan 15%.
"Strategi Google dengan Android adalah bahwa mereka memiliki mitra manufaktur ganda," jelas Jonathan Carson, CEO digital di Nielsen.
Dia menambahkan bahwa iPhone selalu dikaitkan dengan pemilik dengan penghasilan tinggi. Carson juga mencatat kenaikan jumlah pengguna smartphone yang mengadopsi iPhone dalam beberapa bulan terakhir, khususnya iPhone 4S.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar